Monday, May 11, 2015

KITA PEDULI KITA BISA ATASI ONE FOR ALL, ALL FOR ONE


Telah lama kita mengenal semboyan ini yaitu “ Kita peduli kita bisa atasi”. Semboyan ini sudah melekat dan sangat dikenal dalam program pemberdayaan masyarakat khususnya program PNPM, tapi apakah benar dan apakah itu sesuai dengan yang telah terjadi di lapangan saat ini. Ya tidak lain dan tidak bukan ada yang menjawab itu benar terjadi dan ada juga itu hanya sekedar semboyan saja yang hanya diingat dan di pahami oleh sebagian pelaku, aplikasinya sulit untuk terlaksana di lapangan.
ada makna besar dan ada pesan moral besar terdapat pada semboyan “Kita peduli kita bisa atasi”. Kita Peduli itu mewakili masyarakat di kelurahan ataupun desa yg bisa diharapkan tumbuh dan berkembang untuk bisa merubah pola pikir yang lebih spesial yaitu bisa peka dan respon terhadap minimal dirinya sendiri ataupun orang – orang yang ada disekitarnya untuk hidup ke arah yang lebih baik, paling tidak bisa merubah nasib dirinya yang tadinya tidak berdaya menjadi berdaya. Kita bisa atasi Mewakili masyarakat itu sendiri yang seharusnya bisa menyelesaikan permasalahan dan bisa mengatasi permasalahnya. Banyak cara untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah, tapi kadang kala orang yang mempunyai masalah itu sulit untuk berfikir normal untuk menyelesaikan masalah. Yang diambil adalah cara singkat cepat tanpa memikirkan resiko dan hal – hal yang tanpa disadari akan merugikan orang lain di sekitarnya.

Tapi sebagian cerita itu adalah contoh kehidupan yang dihadapi oleh masyarakat kurang mampu demi untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya. Demi untuk keberlanjutan hidup nya didunia. Sedikit banyak kehidupan masyarakat yang kurang mampu menuntut dirinya untuk berfikir yang tidak realistis. Tapi tidak menutup kemungkinan juga semua itu akan berubah menjadikan sebuah dambaan dan cita –cita dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan yang ada di kelurahan Selindung Baru Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung untuk membantu melayani masyarakat kurang mampu melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat Selba Sejahtera yang mensuport warganya untuk menjadi lebih baik melalui program –program yang sedang dijalani saat ini ada program reguler, kemitraan dan yang sedang di jalan kan saat ini adalah Progam Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas. Beberapa progaram itu tidak lain dan tidak bukan untuk mensejahterakan warga di kelurahan selindung baru . 

Salah satu contoh masalah yang sering terjadi di lapangan berbanding terbalik dengan itu. Ada pelajaran yang sangat spesial seperti semboyan “ Kita Peduli Kita Bisa Atasi’’ yang terjadi di kelurahan selindung baru di Rt … yang sedang dilanda krisis air bersih. Permasalahannya hanya 2 yaitu air bersih dan sumber air bersih. Dimusim kemarau yang dihadapi saat ini sebagian warga masa kekurangan air bersih. Demi mendapatkan air bersih warga sedikit banyak harus mengeluarkan hasil pendapatanya untuk membeli air bersih, ujar sebagian warga yang melaporkan ke LKM Selba Sejahtera. Sehari kami harus mengeluarkan uang sebanyak Rp. 15.000,- untuk 15 derigen air bersih. Kalu dihitung – hidung sebulan warga kurang mampu harus mengeluarkan uang hasil jerih payahnya sekitara kurang lebih Rp. 500.000,-. Bagi warga yang kurang mampu ini terasa berat dan besar tiap bulanya hanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih saja, belum untuk kebutuhan makan dan minum sehari – hari dengan jumlah tanggungan masing – masing warga yang cukup besar. 

Berdasarkan atas usulan dan permintaan masyarakat ke LKM Selba Sejahtera melalui program PNPM MPk yang ada di kelurahan dan bekerja sama melakukan kemitraan dengan Dinas PU Kota dan Satker Provinsi maka di bangun lah Pembangunan Fisik Sumur Bor yang tersebar di titik – titik rawan kekeringan air bersih dengan kapasitas yang sangat besar dengan menampung kapasitas air 2000 liter. Setelah pembangunan selesai ternyata timbul masalah baru tentang Listrik yang menopang mesin jetpam untuk menyedot air. awalnya ada masyarakat yang mau berswadaya dengan sumber listrik tetapi meliihat kapasitas mesin yang besar dan tingkat kebutuhan air bersih juga cukup besar, masyarakat itu merasa kewalahan menanggung beban tiap bulannya.

Melalui gagasan LKM Selba Sejahtera warga sekitar pembangunan sumur bor tersebut mengadakan rapat pertemuan di kantor lurah selindung baru untuk berunding bersama sama untuk menyelesaikan masalah ini. Bersama Bapak Lurah masyarakat mulai mengeluarkan keluhannya tentang sumber air bersih. Dan pak lurah  bersama LKM dan Fasilitator kelurahanya berusaha untuk memfasilitasi keluhan warga. Setelah debat dan curah pendapat akhirnya didapatlah kesepakatan bersama demi satu tujuan bersama untuk mendapatkan air bersih, maka masyarakat mulai membentuk panitia – panitia kecil untuk mengkoordinir warganya untuk bersedia merelakan uangnya untuk menyumbang sukarela untuk pemasangan KWH baru. Adapun hasil kesepakatan itu terlampir dalam tabel di bawah ini :

semula ini terasa amat berat bagi warga penerima manfaat air bersih harus mengeluarkan uang sebesar itu. Tapi sebaliknya kalau dibandingkan dengan warga yang harus mengeluarkan uang kurang lebih  Rp. 500.000,- tiap bulanya dengan hanya mengeluarkan iuran bersama tiap bulannya hanya Rp. 30.000,- tiap bulanya jelas ini jaul lebih murah dan lebih meringankan beban nya untuk mendapatkan sumber air bersih. 

Ya ini lah bukti sebagian kecil aplikasi dari semboyan Kita Peduli Kita Bisa Atasi “. Bersama –sama untuk menyelesaikan masalah dan bersama sama saling peduli dengan yang membutuhkan yang sedang dilakukan oleh warga kelurahan Selindung Baru. Itu tidak lepas juga dari bantuan dan partisipasi warga, aparat kelulahan yang melalui Program PNPM MPk, Kemitraan dan PLPBK yang menjadikan kebanggaan seluruh warga Selindung Baru belajar dari masalah dan bersama sama untuk menyelesaikan masalahnya sendirii dan untuk kepentingan bersama. 
By: Age Rivico Seniof Faskel Tf 04  

No comments:

Post a Comment

Blogger news